Cara Menanam Kacang Panjang Yang Baik Dan Benar
Kacang panjang (Vigna sinensis), adalah tanaman yang masuk
kedalam golongan famili leguminosa. Golongan tanaman ini seringkali
dimanfaatkan para petani untuk memulihkan kandungan nitrogen tanah
dengan cara menjadikannya tanaman sela. Namun, disamping fungsinya
sebagai tanaman sela, bercocok tanam kacang panjang juga berpotensi dari
sisi ekonomi. Apalagi kacang panjang memiliki kemampuan adaptasi
terhadap iklim yang baik, sehingga dapat ditanam di sepanjang musim.
Sayuran berbentuk panjang ini, menyukai udara yang panas, karena itu,
pertumbuhannya akan lebih optimal jika berada di rentang suhu 15-24oC
dan curah hujan 600-1500 mm per tahun. Kacang panjang juga sangat
menyukai tipe tanah dengan drainase yang baik, gembur, serta terkena
sinar matahari secara langsung.
Kacang panjang sama seperti halnya tanaman palawija lainnya, mudah
ditanam dan gampang perawatannya. Tetapi bukan berarti boleh dibiarkan
tumbuh begitu saja. Karena untuk bisa memperoleh hasil yang maksimal,
ada langkah-langkah yang mesti dilakukan. Berikut ini langkah-langkah
dan cara menanam kacang panjang yang benar :
1. Pemilihan Benih
Benih kacang panjang yang akan dikembangkan, sebelumnya harus sudah
matang dari pohon. Benih tersebut kemudian dijemur hingga kering di
bawah sinar matahari, dikupas dan dijemur lagi. Setelah melalui proses
tersebut, biji kacang panjang bisa langsung ditanam tanpa harus melalui
proses penyemaian. Namun, jika cara tersebut dirasa kurang, benih kacang
panjang sesuai pilihan bisa dibeli di tempat penjual tanaman.
Untuk mengetahui benih kacang panjang yang baik, perhatikan ciri-ciri benih berikut ini:
a. Biji memiliki bentuk yang lebih besar atau sekitar 80% dari biji
kacang pada umumnya. Biji seperti ini memiliki daya tumbuh yang tinggi.
b. Biji yang akan dijadikan benih harus murni, artinya tidak tercampur biji-biji lain yang berasal dari varietas tidak jelas.
c. Umur benih harus cukup tua serta bernas.
d. Benih harus bebas atau tahan dari hama penyakit dan memiliki daya produksi yang tinggi.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan dengan cara mencangkul atau
membajaknya sedalam +/- 30 cm. Biarkan tanah yang sudah digemburkan
tersebut terbuka selama +/- 4 hari guna memberi kesempatan tanah untuk
bernapas. Selanjutnya, buatlah bedengan berukuran panjang 8-10 meter,
lebar 1-3 meter, dan tingi 20-30 cm.
3. Penanaman
Penanaman kacang panjang biasanya dilakukan pada akhir musim hujan,
dengan tujuan agar tanaman mendapatkan air dengan mudah, serta tidak
busuk disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Penanaman dapat juga
dilakukan pada musim kemarau asalkan air untuk pengairan bisa diperoleh
dengan mudah.
Begitu tanah siap ditanami, buatlah lubang tanam menggunakan tugal
dengan jarak tanam 30 x 60 cm, atau sesuai dengan keinginan. Isi
lubang-lubang tersebut dengan 2-3 biji benih dan tutup lubang dengan
tanah tipis-tipis agar benih bisa tumbuh ke atas tanah dengan mudah.
Sambil menunggu tumbuhnya benih, siapkan lanjaran atau tongkat dari
bambu atau kayu dengan panjang sekitar 2 meter. Lanjaran ini dibutuhkan
karena kacang panjang adalah tanaman yang tumbuh merambat dan membelit.
Setelah 4-5 hari sejak ditanam, bibit kacang panjang akan menjulur
tumbuh ke atas tanah. Jika ada bibit yang tidak tumbuh, gantilah segera
dengan bibit yang baru.
4.Perawatan
Dalam proses pertumbuhannya, ketika tanaman mencapai ketinggian 25 cm,
pada umumnya tanaman akan membelit lanjaran. Jika ternyata ada tanaman
yang merambat ke tanah, bantu tanaman itu dengan mengikatkannya pada
lanjaran menggunakan tali rafia agar pertumbuhannya merambat pada
lanjaran tersebut.
a. Pengairan
Perhatikan pula penyiraman atau pengairan bagi tanaman. Untuk lahan yang
memiliki irigasi, penyiraman dapat dilakukan dengan cara menggenangi
lahan dengan air. Setelah seluruh permukaan tanah lembab, keluarkan lagi
aliran air dari areal lahan penanaman. Sedang untuk lahan tadah hujan,
penyiraman harus dilakukan dengan cara manual, utamanya pada awal
pertumbuhan benih.
b. Penyiangan.
Penyiangan dilakukan jika di dalam bedengan tumbuh gulma dan rumput
liar, utamanya pada awal pertumbuhan tanaman, guna menghindari
persaingan dalam memperoleh nutrisi.
c. Pemupukan
Pemupukan dilakukan di awal masa tanam dan disaat tanaman berumur 15 –
20 hari. Pemupukan di awal masa tanam dilakukan sewaktu pengolahan
tanah. Caranya dengan memberikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar
sebanyak 10 ton/hektar. Dapat juga ditambah dengan pupuk buatan, dengan
dosis perhektar sebanyak 125 kg KC1, 200 kg TSP, dan 50 kg Urea.
Untuk pemupukan tambahan ketika tanaman berumur 15 – 20 hari, ketiga
pupuk buatan dengan dosis yang sama tersebut dapat pula digunakan.
Tetapi yang utama adalah menggunakan pupuk kompos dengan komposisi 20
ton untuk setiap hektar lahan. Pupuk kompos tersebut disebar di sekitar
tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah sekaligus untuk meninggikan
bedengan.
Jika diperlukan, dapat pula menyemprotkan pupuk organik cair pada
tanaman, guna merangsang keluarnya bunga. Pupuk organik tersebut
terlebih dahulu dilarutkan ke dalam air, dengan dosis 1 liter pupuk
organik untuk 10 liter air. Larutan hasil campuran pupuk organik dengan
air tersebut kemudian disemprotkan ke tanaman. Untuk setiap satu liter
larutan pupuk dapat digunakan untuk menyemprot 10 m2 lahan tanam.
5. Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit adalah salah satu faktor yang mengurangi produktivitas
kacang panjang. Hama dan penyakit tersebut diantaranya adalah:
a. kutu hitam dan kutu putih,
b. kepik daun,
c. penggerek polong,
d. ulat grayak,
e. serta penyakit karat dan bercak daun Cercospora.
Untuk menangani hama dan penyakit tersebut, dapat dilakukan secara
organic, yakni dengan menggunakan pestisida hayati. Namun, penanganan
lewat cara ini biasanya tidak berlangsung lama, itu sebabnya dibutuhkan
penanganan secara manual, yakni dengan pengambilan kumbang secara
manual. Pada lahan seluas 1002 m, biasanya terdapat kumbang sekitar 50 –
100 ekor.
7. Panen dan Pasca Panen
Setelah berumur 45 – 50 hari, kacang panjang siap untuk dipanen. Ketika
itu warna kacang panjang hijau keputihan. Untuk memanennya dilakukan
secara periodik dengan cara dipetik. Cara memetik juga harus
diperhatikan, agar bunga tidak rusak saat dilakukan pemetikan. Caranya
adalah dengan mematahkan tangkai buah kea rah yang berlawanan atau
dengan cara memutar buah hingga lepas dari tangkai.
Kacang panjang yang telah dipanen selanjutnya dikumpulkan di tempat
penampungan untuk disortasi. Setelah diikat dengan bobot sebagaimana
yang diinginkan, kacang panjang tersebut siap untuk dipasarkan.
-
No comments:
Post a Comment