Tuesday 31 May 2016


Cara Menanam Tomat Yang Baik Dan Benar

  1. Tanaman tomat merupakan jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, untuk itu sebelum anda membudidayakan Tomat, anda perlu mengetahui terlebih dahulu cara menanam tomat yang baik, agar nantinya menghasilkan produksi yang optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran dan buah, tomat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik serta obat-obatan.

    [​IMG]

    Tanaman tomat dibedakan menjadi dua, yaitu determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur tanaman yang pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung tanaman. Sedangkan tipe indeterminate, postur tanaman yang tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara 2-3 ruas, ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat tipe indeterminate menghasilkan buah dengan ukuran yang besar.

    Tanaman tomat membutuhkan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat berkisar antara 100-1000 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30°C, sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20°C. Tanaman tomat sangat membutuhkan air karena 90% kandungan tomat terdiri dari air.

    Agar diperoleh hasil yang optimal, lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan di bekas lahan tanaman tomat atau tanaman lain yang masih sefamili.

    Persiapan lahan untuk budidaya tomat meliputi:
    • Pembajakan dan penggaruan tanah.
    • Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm.
    • Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
    • Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah,
    Persiapan selanjutnya adalah:
    • Pemasangan mulsa PHP
    • Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir.
    • Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman tomat terjaga, masing2 ajir dihubungkan gelagar. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat, ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ± 45°.
    Persiapan pembibitan budidaya tomat membutuhkan sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi:
    • 20 liter tanah
    • 10 liter pupuk kandang.
    • 150 g NPK halus.
    Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih ke media, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½ dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ± 6 jam. Untuk mempercepat perkecambahan benih, tutup permukaan media menggunakan mulsa PHP, agar bagian dalam media dalam keadaan lembab.

    Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00.

    Setelah benih berumur 5 hari menjelang tanam, buka sungkup secara penuh, ini berfungsi untuk penguatan tanaman. Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada saat berumur 10 hari setelah semai dengan dosis ½ dosis terendah.

    Penyulaman budidaya tomat dapat dilakukan sampai umur tanaman tomat 2 minggu. Tanaman tomat yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan dapat berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

    Perempelan tunas samping tanaman tomat dilakukan sampai pembentukan cabang, ini dilakukan pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh kekar, sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan untuk mengoptimalkan produksi.

    Sanitasi lahan pada budidaya tomat meliputi :
    • Pengendalian gulma/rumput
    • Pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan.
    • Pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat terserang hama penyakit.
    Lakukan pengairan secara terukur (1/3 dari tinggi bedengan), dengan penggenangan seminggu sekali, terutama jika tidak sedang turun hujan.
     

Sunday 29 May 2016






  1. Cara Menanam Bawang Merah Yang Baik Dan Benar





    Salah satu jenis komoditas hortikultura yang sangat kita butuhkan adalah Bawang merah yang memiliki nama latin Allium cepa. Tanaman ini bisa tumbuh di berbagai tempat, namun lebih menyukai daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 – 400 di atas permukaan laut, serta akan tumbuh dengan sempurna pada ketinggian 0 – 30 meter di atas permukaan laut.

    Tanaman bawang merah sangat suka daerah yang memiliki iklim kering dengan sinar matahari yang cukup dan suhu udara agak panas, yakni antara 250-320 C. Jika ditanam pada suhu kurang dari 220 C, meski dapat tumbuh dengan baik namun sulit untuk dapat membentuk umbi.

    Sedang untuk kondisi tanah yang paling cocok bagi tanaman bawang merah, adalah tanah yang subur, gembur, serta mengandung banyak humus atau bahan organic. Disamping itu, tanah yang menjadi media untuk tumbuh juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik, dapat mengalirkan air dengan mudah dan tidak becek. Berikut kami tampilkan beberapa cara menanam bawang merah yang baik di bawah ini.

    [​IMG]

    1. Tahap Penanaman

    Agar dapat menghasilkan umbi dengan kuantitas dan kualitas yang baik, diperlukan teknik penanaman yang tepat, yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, pengolahan tanah, teknik menanam, penyiraman, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.

    2. Waktu tanam

    Waktu ideal untuk menanam bawang merah adalah pada musim kemarau. Tetapi karena untuk pertumbuhannya membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik, agar tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek. Lakukan penanaman pada saat cuaca sedang cerah. Jangan melakukan penanaman pada saat pancaroba atau pergantian musim, karena ketika itu sering terjadi angin kering. Akibat yang ditimbulkan dari angin kering, akan membuat daun tanaman patah dan ujung-ujung daun seperti terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk menanam bawang merah, karena udara berkabut dapat menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.

    3. Pemilihan bibit

    Bibit bawang merah yang baik, adalah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan, dan berasal dari tanaman yang dipanen pada usia 70 – 90 hari. Karena pada umur tersebut umbi yang dijadikan sebagai bibit telah memiliki titik-titik tumbuh akar. Umbi bakal bibit tersebut juga harus berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah, segar, tidak kisut, dan tidak terdapat warna hitam yang menjadi tanda adanya serangan penyakit yang di sebabkan jamur.

    Jangan menggunakan umbi yang terlalu kecil untuk bibit, karena bibit berukuran kecil akan membuat pertumbuhan tanaman kurang baik serta hasil yang sedikit. Umbi tersebut juga harus berukuran seragam, tidak terdapat luka, atau tidak sobek pada kulitnya.

    Sebelum dilakukan penanaman, bagian ujung umbi terlebih dahulu dipotong sekitar 1/3 – ¼ bagian dari panjang umbi. Sedang kulit luar bibit yang mengering dan sisa-sisa akar dibuang.

    Tujuannya agar pertumbuhan umbi merata, merangsang tumbuhnya tunas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri, serta merangsang pertumbuhan umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Untuk mencegah terjadinya pembusukan, sebelum ditanam, luka bekas pemotongan pada umbi harus dikeringkan dahulu. Sedang untuk perkiraan jumlah bibit, untuk satu hektar lahan dibutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.

    4. Pengolahan tanah

    Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu, serta membuat sistem penyerapan air. Pengolahan tanah ini dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul, bajak, atau traktor jika lahan yang akan ditanami terbilang cukup luas.

    Selanjutnya, dibuat bedengan-bedengan dengan menempatkan parit di antara bedengan tersebut.. Fungsi parit adalah sebagai tempat air masuk dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lebar bedengan sekitar 100-120 cm, sedang ukuran parit sekitar 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Untuk panjang bedengan dan panjang parit sudah barang tentu disesuaikan dengan luas lahan.

    Menjelang penanaman, tepatnya seminggu sebelumnya, tanah bedengan harus diberi pupuk dasar, yakni pupuk kandang atau kompos, serta diratakan. Tepat sehari sebelum proses penanaman, lahan diairi secukupnya sehingga siap untuk ditanami.

    [​IMG]

    5. Teknik menanam

    Untuk menanam bawang merah, bedengan yang telah disiapkan di beri lubang-lubang kecil dengan kedalaman kurang lebih sama dengan sama dengan bibit yang akan ditanam. Jarak tanam sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya, umbi bibit dimasukan ke dalam lubang dengan meletakkan bagian ujung pada sisi atas.

    Jangan menanam bibit terlalu dalam, karena mempermudah pembusukan. Ujung umbi sebaiknya ditutup sedikit dengan tanah, sebab jika tanah yang menutupi terlalu tebal, akan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah proses penanaman selesai, bedengan disiram dengan air.

    - Penyiraman

    Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman baru dapat dilakukan sehari sekali jika tanaman bawang merah sudah berumur 50 hari.

    Ketika menyiram tanaman bawang merah sebaiknya tidak terlalu basah, karena mengakibatkan tanah bisa menjadi padat dan berdampak pada terganggunya pertumbuhan tanaman, serta terjadinya pembusukan.

    - Penyiangan dan penggemburan tanah

    Seperti halnya tanaman-tanaman lain, bawang merah juga harus disiangi untuk membuang semua gulma. Penyiangan dengan cara mencabuti gulma dengan menggunakan tangan maupun alat bantu harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.

    Selama masa pertumbuhan bawang merah, penyiangan pada umumnya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama ketika tanaman masih berumur 2 – 4 minggu, sedang penyiangan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 5 – 6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.

    - Pemupukan

    Pupuk untuk bawang merah bisa menggunakan pupuk alami maupun buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yakni sebelum penanaman, dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama seringkali menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10 – 15 ton per hektar.

    Maksud pemberian pupuk alami sebelum penanaman adalah agar struktur tanah tidak mudah memadat. Selain itu juga untuk menyuburkan tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air. Sedang untuk pupuk susulan diberikan dengan cara membenamkan pada tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau menaburkannya diantara baris tanaman.

    6. Pengendalian hama dan penyakit

    Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ulat daun dan cendawan, kedua jenis hama ini menyebabkan ujung daun terpotong dan daun terkulai. Sedang ulat dapat merusak umbi yang disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan obat pembasmi serangga Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosisnya: 2 ml/l air.

    Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur. Gejala yang terlihat dari penyakit ini adalah adanya bercak-bercak putih kelabu pada daun yang kemudian berubah menjadi cokelat dan mengering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menyemprot tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.

    [​IMG]

    7. Proses Panen

    Ciri-ciri tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen adalah setelah batang lemas atau roboh, normalnya ini terjadi pada usai tanam 60 sampai dengan 90 hari namun semua tergantung dari media lahan, cara tanam dan perawatan. Lalu ciri lainnya adalah bentuk umbi yang sempurna, sebagian sudah nampak di permukaan tanah, umbi sudah berwarna merah tua atau keunguan dan berbau khas bawang merah.

    Setelah di panen bawang merah harus di jemur selama seminggu atau dua minggu, agar buah menjadi tahan lama. Setelah siap lalu bawang merah disimpan dalam karung jala-jala dengan suhu sekitar 30-33 °C.